Jumat, 12 April 2013

Militer AS Tidak Mau Tembak Sembarang Rudal dari Korut


Amerika Serikat mampu langsung melumpuhkan rudal Korea Utara, bila memang diluncurkan. Namun, militer AS memilih tidak akan berbuat demikian bila arah rudal yang ditembakkan itu dianggap bukan menjadi ancaman. 
Demikian menurut Panglima Militer AS untuk Kawasan Pasifik (PACOM), Laksamana Samuel Locklear. Dia mengutarakannya dalam rapat dengan para anggota Senat AS di Washington DC pada Selasa malam waktu setempat, ungkap kantor beritaReuters

Rapat itu berlangsung di tengah meningkatnya ketegangan di Semenanjung Korea dalam beberapa pekan terakhir. Baik militer AS dan Korea Selatan, bahkan juga Jepang, kini bersiaga mengantisipasi penembakan rudal Korea Utara, yang bisa terjadi sewaktu-waktu. 

Locklear kepada Senat mengingatkan bahwa Korut dilaporkan telah memindahkan rudalnya ke pesisir timur negara itu, yang dekat dengan Jepang dan perairan barat Samudera Pasifik. Rudal itu ditengarai adalah Musudan, yang berjarak tempuh hingga 3.500 km dan diperkirakan mampu mencapai pangkalan militer AS di Guam, Pasifik. 

"Kami menduga ada dua rudal yang mereka siapkan untuk diluncurkan," kata seorang pejabat AS yang tidak mau disebutkan namanya kepada Reuters. Laporan itu juga senada dengan kabar dari sejumlah media massa Korsel. Namun, muncul perkiraan bahwa Korut hanya sebatas ujicoba rudal-rudalnya. 

Locklear mengatakan, rudal yang disiapkan Korut itu tidak akan sampai ke Amerika Daratan. Bahkan juga tidak akan sampai ke Pulau Hawaii, AS. 

Dia mengatakan bila rudal itu sampai mengancam wilayah AS, sudah pasti dia memerintahkan agar langsung dilumpuhkan. Begitu pula bila mengancam wilayah para sekutu AS yang berdekatan dengan Korut, seperti Jepang dan Korsel, pasti juga akan dilumpuhkan. 

Namun, ditanya anggota Senat, apakah dia juga akan melumpuhkan setiap rudal yang ditembakkan dari Korut, kemanapun arahnya, Locklear menjawab, "Saya tidak akan menyarankannya."

AS dalam beberapa pekan terakhir sudah mengantisipasi ancaman rudal dari Korut, negara miskin yang punya teknologi nuklir. Militer AS sudah menyiagakan kapal-kapal penangkal rudal di perairan barat Pasifik dan sistem pertahanan rudal di Guam. (umi)  
VivaNews

Tidak ada komentar: